CARA MEMBEDAKAN PARFUM ASLI & PALSU
PARFUM ASLI
• Parfum asli selalu bersegel dan dikemas menggunakan dus.
• Setiap jenis parfum memiliki tester dan pada bagian dusnya terdapat tulisan tester juga.
• Kondisi botolnya yang masih baik.
• Tidak ada luka ataupun goresan pada bagian badan botol dan tutup spray-nya masih ketat.
• Tidak ada luka ataupun goresan pada bagian badan botol dan tutup spray-nya masih ketat.
• Nomor batch yang ada pada bagian bawah botol dengan nomor batch yang
ada pada dus harus sama. Maka ceklah sebelum membelinya.
• Stiker label pada botol parfum masih dalam kondisi yang baik dan tidak terkelupas.
• Parfum jika diletakkan ditelapak tangan tidak menimbulkan rasa panas dan tidak cepat menguap/kering.
• Cairan parfum isinya lebih jernih.
PARFUM PALSU
• Parfum palsu tidak menggunakan dus, hanya menggunakan kain pembungkus.
• Terdapat tanda-tanda luka gores ataupun sompel pada badan botol. Selain itu tutup botolnya sudah longgar.
• Nomor batch pada bagian bawah botol dan dus hanya berupa sablon yang dapat pudar kapan saja.
• Tidak ada stiker label pada parfum, jika pun ada kondisinya sudah tidak baik.
• Parfum jika diletakkan ditangan terasa panas karena kandungan alkohol yang terlalu banyak.
• Jika disemprotkan, parfum tersebut cepat kering.
• Isi parfum terkadang tidak jernih.
PARFUM ORIGINAL
- Selalu memakai dus dan segel (beberapa merk tertentu memang tidak memakai segel).
- Meski tester, tetap harus terdapat dus yang tercantum tulisan “TESTER NOT FOR SALE” atau “DEMONSTRATION” di dus dan botol.
- Cek kondisi botol, tidak terlihat tanda-tanda sudah bekas pakai. Misalnya : tutup spray longgar, ada goresan, dan sebagainya
- Batch number di bagian bawah dus sama dengan dibagian bawah botol, biasanya tercetak menggunakan printer dot matrix, atau engraved dan cetakan nomornya rapi serta terbaca dengan jelas.
- Ada sticker label pada botol yang berisi batch number, dan masih terbaca dengan jelas.
PARFUM SUNTIKAN / REFILL :
- Tidak memakai dus (atau segel, jika aslinya memakai segel), hanya menggunakan kain sebagai pembungkus.
- Jika menggunakan dus/kotak, biasanya dus tidak mulus & batch number yang tertera bagian bawah dus sering tidak sama dengan batch number pada bagian bawah botol.
- Cek kondisi botol, biasanya terlihat tanda-tanda sudah bekas pakai. Misalnya : tutup spray longgar, ada goresan, dan sebagainya.
- Kadang-kadang tidak ada stiker label di bawah botol, jikapun ada, batch.
- number-nya sudah buram karena sering terkena gesekan.
PARFUM BUATAN LOKAL :
- Design dus/packing terbuat dari sablon yang kasar. Kualitas dus dan botol tidak sebagus parfum original.
- Design botol terlihat kasar. dan ada beberapa design botol yang beda dengan design parfum original.
- Batch number dibagian bawah Dus dan bagian bawah botol hanya berupa cetakan sablon.
- Ada segel pada parfum merk khusus yang seharusnya tidak bersegel, seperti Benetton, Paris Hilton, dsbnya.
PARFUM REJECT (Tidak memakai box, kadang memakai pembungkus kain beludru) :
Menurut saya, Parfum Asli Reject yang di jual dengan harga murah
dengan memakai pembungkus kain beludru tidak ada. Karena setiap
parfum, baik tester atau produk selalu menggunakan packaging yang
berupa box sebagai pelindung. Bahkan vial parfum yang berukuran 1-2ml
pun di package dengan rapih.Kenapa Parfum harus selalu menggunakan box
baik itu produk atau tester ??? Hal ini dikarenakan adanya Standard
UN Packaging yang menyatakan bahwa parfum termasuk kategori Dangerous
goods.
BEBERAPA CARA CEPAT UNTUK MEMBEDAKAN PARFUM ASLI & SUNTIKAN / DIRAGUKAN :
- ASLI → Dus atau kotaknya masih bagus, belum lusuh.
- PALSU → Meski ada dusnya, tapi sudah lusuh.
- ASLI → Botolnya mulus, belum ada goresan halus.
- PALSU → Botolnya terdapat beberapa goresan halus (scratch).
- ASLI → Segel dibawah botol atau batch numbernya masih rapih dan terbaca dengan jelas.
- PALSU → Tidak ada segel. Meski ada, nampaknya sudah banyak mengalami goresan.
- ASLI → Tutup botolnya masih keras/belum longgar.
- PALSU → Tutup botolnya sudah mulai agak longgar.
- ASLI → Lihat nozzle (spray)nya, kalau baru, belum terlihat banyak goresan.
- PALSU → Pada dinding nozzle (spray/semprotan) sudah banyak terlihat goresan.
- ASLI → Tidak ada endapan atau kotoran didalam botol.
- PALSU → Dalam beberapa hari sudah mulai terlihat endapan atau partikel didalam cairan parfum.
- ASLI → Coba semprotkan ke udara sedikit tapi berkali-kali dengan interval sekitar 2 menit didalam mobil yang AC nya diset agak dingin. Parfum asli aromanya tidak berubah. Terutama "kedalamannya" tetap stabil. Semprotan sedikit maupun banyak, aromanya akan tetap sama.
- PALSU → Pada keadaan diatas, kedalaman aromanya berubah-ubah dan cenderung berbau kurang "sreg".
- ASLI → Semprotkan agak banyak ketelapak tangan (sampai basah), sambil dikeringkan (ditiup pelahan), cium terus aromanya. Kalau tidak berubah, bisa dikatakan parfum itu asli.
- PALSU → Menjelang kering, aroma parfum palsu akan berubah.
Atau kalau kita sudah terbiasa dengan aroma parfum tertentu, atau parfum favorit yang sering kita gunakan. Pasti perbedaan aroma sedikit saja sudah bisa kita ketahui. Cara lain adalah, coba datang saja ke counter parfum. Semprotkan sedikit parfum asli, di tangan kiri kemudian bandingkan dengan yg diragukan di tangan kanan. (harap diingat, tangan sebaiknya bersih, tidak disemprot parfum apapun atau wewangian/sabun apapun.)
Bagi yang sudah terbiasa dgn
parfum original, mencium parfum yg palsu terkadang akan membuat
pusing, eneg/mual, bila terkena kulit akan terasa panas/ gatal.
pengaruh buruk side effects parfum palsu tersebut dikarenakan
komposisi bibit parfum palsu maupun alkohol/ ethanol yg digunakan
bukanlah dermatolgy tested/standart industri kosmetik.
Jadi bisa menimbulkan pengaruh di kulit atau di pernafasan.TAMBAHAN :
Perhatikan ketika parfum disemprotkan...
PARFUM ASLI/ORIGINAL : yang keluar adalah embun
PARFUM KW/PALSU/REFILL : yang keluar adalah air
(itulah mengapa PARFUM ORIGINAL lebih tahan lama dibandingkan dengan PARFUM KW/PALSU).
(dirangkum dari berbagai sumber)
0 komentar:
Posting Komentar